Diracik dari kesendirian dan kesunyian
dari suatu tempat yang berada di kejauhan
tuntutan tanggung jawab yang tak dapat dielakkan
dari hilangnya kesempatan melihat simpul senyum
seseorang yang begitu amat sangat dicintai
dari pelukan lepas dan tak mau bergerak bebas
rasa nyaman yang hinggap tak mau pergi
dari ruang-ruang kosong diantara jari jemari
tangan mungil halus yang menenangkan hati
dari sebuah surat yang terlambat dibalas
gundah menjawab yang takut mengecewakan
dari percakapan yang tak ingin berakhir
keinginan untuk lepas dari ruang dan waktu
dan dari apa pun yang dapat menjadikan diri nestapa
Racun apakah itu? Itu adalah racun rindu
diciptakan sendiri dan diminum sendiri, ironi
menjadikan pikiran berontak, meronta-ronta
menderita tak dapat bertemu sosok yang dicinta
membuat dada menjadi lemah dan mata berarir
Oh, sungguh memilukan!
Yogyakarta, 04 Januari 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar