Pakaian ihram adalah pakaian yang
digunakan bagi para jamaah haji. Teruntuk jamaah laki-laki, pakaian ihramnya menggunakan
dua helai kain. Sedangkan untuk perempuan menggunakan pakaian yang menutup
aurat kecuali muka dan telapak tangan. Pakaian ihram bermaksud untuk
menghilangkan sifat buruk dalam diri seseorang. Seperti sombong, takabur, pamer
dan bangga tehadap pakaian yang dikenakannya. Kemewaham pakaian dapat
menimbulkan sikap hidup sombong dan arogansi bagi pemakainya yang pada akhirnya
menjauhkan diri dari orang lain yang tidak setara dengannya. Iblis di usir oleh
Allah karna kesombongannya, begitu juga dengan Fira`un dan Namrud.
Pakaian yang mahal jika hanya
diselendangkan ketubuhnya tidak mengandung keindahan dan kemewahan. Akan tetapi
jika sudah dijahit menjadi baju, jas, dan lain sebagainya, ia akan memiliki
nilai estetika. Lebih jauh tujuan pakaian ihram ini adalah menumbuhkan
rasa rendah diri seseorang di hadapan Allah Swt, karena Sang Maha Pencipta memandang
seseorang bukan karena pakaian, pangkatnya atau kedudukannya, tetapi Sang Maha
Pencipta memandang seseorang itu karena taqwanya. Sebagaimana firman-Nya dalam
QS. Hujurat ayat 13
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya:
“Hai manusia, Sesungguhnya kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal.”
Pakaian ihram juga mengingatkan
pemakainya bahwa ia lahir di atas dunia tanpa sehelai benangpun, tidak memiliki
kekuatan dan daya. begitu juga ketika ia meninggal dunia maka pakaian yang
melekat di badan hanya pakaian putih yang tidak berjahit sebagai pembungkus
badannya. Penggunaan pakaian ihram bagi jamaah haji dan umrah adalah ketentuan
yang harus di laksanakan bagi duta-duta Allah. juga mengandung pendidikan
rohani yaitu Allah hanya melihat iman, amal dan taqwa seseorang tanpa memandang
status atau identitas sosial. (Wallahu a’lam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar